Rabu, 30 Disember 2009

akibat daripada berbuat maksiat

Di bawah ini adalah akibat-akibat yang bisa terjadi apabila kita maksiat kepada Allah SWT, menurut pendapat Ibnu Qayyim al Jauziyah. Semoga kita dijauhkanNya.

1. Maksiat Menghalangi Ilmu Pengetahuan. Ilmu adalah cahaya yang dipancarkan ke dalam hati. Namun, kemaksiatan dalam hati dapat menghalangi dan memadamkan cahaya tersebut. Ketika Imam Malik melihat kecerdasan dan daya hafal Imam Syafii yang luar biasa, beliau berkata :" Aku melihat Allah telah menyiratkan dan memberikan cahaya di hatimu, wahai anakku. Janganlah engkau padamkan cahaya tersebut dengan maksiat". Pengalaman dari para hafidz/hafidzah : apabila mereka berbuat maksiat, maka daya hafal menurun. Sedangkan bila mereka telah beristighfar dan bertaubat maka kecepatan penghafalan kembali seperti semula.

2. Maksiat Menghalangi Rizki. "Seorang hamba dicegah dari rizki akibat dosa yang diperbuatnya" (HR Ahmad). Jika ketaqwaan adalah penyebab datangnya rizki, maka meninggalkan ketaqwaan berarti menimbulkan kefakiran.

3. Maksiat Menimbulkan Jarak dengan Allah. Diriwayatkan, ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada seorang arif tentangkesunyian jiwanya. Sang arif berpesan :" Jika kegersangan hatimu akibat dosa2, maka tinggalkanlah dosa2 itu. Dalam hati kita, tidak ada perkara yang lebih pahit daripada kegersangan dosa di atas dosa".

4. Maksiat Menjauhkan Pelakunya dari Orang Baik. Maksiat menjauhkan pelakunya dari orang lain, terutama golongan orang baik. Semakin berat maksiatnya, semakin jauh jarak terpisahnya, sehingga manfaat dari oarng baik tersebut akan terhalangi. Seorang salaf berkata :"Sesungguhnya aku bermaksiat kepada Allah, maka aku lihat pengaruhnya pada hewan (kendaraan) dan istriku".

5. Maksiat Menyulitkan Urusan. Jika ketaqwaan dapat memudahkan segala urusan, maka pelaku maksiat akan menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan urusannya. Ibnu Abbas RA berkata:"Sesungguhnya perbuatan baik itu mendatangkan kecerahan pada wajah, cahaya pada hati, dan kekuatan pada badan. Sebaliknya, perbuatan buruk itu mengundang ketidakceriaan pada raut muka, kegelapan dalam kubur dan hati, kelemahan badan, susutnya rizki serta kebencian makhluk".

6. Maksiat Melemahkan Hati dan Badan. Bagi pelaku maksiat, meskipun badannya kuat, sesungguhnya dia sangat lemah apabila kekuatannya itu sedang dia butuhkan. Bahkan kekuatan itu sering menipu dirinya sendiri. Lihatlah, bagaimana kekuatan hati dan fisik kaum muslimin dapat mengalahkan kekuatan fisik bangsa Persia dan Romawi.

7. Maksiat Menghalangi Ketaatan. Orang yang melakukan dosa dan Maksiat cenderung untuk memutuskan ketaatan. Seperti layaknya orang satu kali makan tetapi mengalami sakit yang berkepanjangan sehingga menghalangi dari memakan makanana lain yang lebih baik.

8. Maksiat Memperpendek Umur dan Menghapus Keberkahan. Pada dasarnya u mur manusia dihitung dari masa hidupnya. Sementara tidak ada yang namanya hidup kecuali jika kehidupan itu dihabiskan dengan ketaatan, ibadah, cinta,dan dzikir kepada Allah serta mementingkan keridhanNya.

9. Maksiat Menumbuhkan Maksiat Lain. Seorang ulama salaf berkata, jika seorang hamba melakukan kebaikan, maka kebaikan tersebut akan mendorongnya untuk berbuat kebaikan yang lain danseterusnya. Hal yang sama apabila ia melakukan maksiat, maka maksiat yang dilakukannya akan emndorongnya untuk berbuat maksiat yang lain sehingga akhirnya menjadi terbiasa.

10. Maksiat Mematikan Bisikan Hati Nurani. Maksiat dapat melemahkan hati dari kebaikan, dan sebaliknya akan menguatkan kehendak untuk berbuat maksiat yang lain. Maksiat pun dapat memutuskan keinginan untuk bertobat. Dan inilah penyakit hati yang terbesar.

11. Maksiat Menghilangkan Keburukan Maksiat itu Sendiri. Jika orang sudah terbiasa melakukan maksiat, maka ia tidak merasa malu lagi atas perbuatannya. Bahkan cenderung memberitakan perbuatannya kepada orang lain. Padahal dosa itu besar di mata Allah SWT.

12. Maksiat adalah Warisan Umat yang Pernah Diazab. Misalnya, perbuatan homoseksual adalah warisan dari umat nabi Luth as. Perbuatan mengurangi timbangan adalah peninggalah umat nabi Syu'aib as. Kesombongan di muka bumi dan membuat kerusakan adalah milik Fir'aun dan kaumnya. Dengan kata lain, pelaku maksiat jaman sekarang adalah mencontoh perbuatan umat terdahulu. Sedangkan Rasulullah SAW bersabda:"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dalam golongan kaum tersebut". (HR. Imam Ahmad dari Ibnu Umar)

13. Maksiat Menimbulkan Kehinaan dan Mewariskan Kehinadinaan. Kehinaan itu muncul akibat perbuatan maksiatnya kepada Allah, sehingga Allah pun menghinakannya. "Dan barang siapa yang dihinakan Allah, maka tidak ada seorang pun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa pun yang Dia kehendaki". (QS Al-Faathir:10)

14. Maksiat Merusak Akal. Ulama salaf berkata, bahwa seandainya seseorang masih berakal sehat, maka akal sehatnya itulah yang mencegahnya dari berbuat maksiat kepada Allah.

15. Maksiat Menutupi Hati. Ketika dosa dan maksiat telah menumpuk, maka hati pun telah tertutup. Sesuai dengan firman Allah : "Sekali-kali tidaklah (demikian). Sebenarnya apa yang mereka usahakan itu menutup hati mereka". (QS. Al Muthaffifiin:14). Imam Hasan mengatakan, hal itu sebagai 'dosa berlapis dosa'

16. Maksiat Dilaknat Rasulullah SAW. Rasulullah melaknat perbuatan maksiat, seperti: mengubah petunjuk/rambu jalan, padahal petunjuk jalan tersebut sangat penting (HR Bukhari), melakukan perbuatan homoseksual (HR Muslim), seorang wanita yang menyerupai laki-laki, dan sebaliknya, mengadakan praktek suap menyuap (HR Tirmidzi), dan sebagainya

17. Maksiat Menghalangi Syafaat Rasul dan Malaikat. Kecuali mereka yang sudah bertobat dan kembali ke jalan yang lurus. Seperti firman Allah dalam surat Al Mukminun ayat 7-9 : "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah rahmat dan ampunan kepada orang2 yang bertobat dan mengikuti jalanMu, dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala"

18. Maksiat Melenyapkan Malu. Malu adalah pangkal kebajikan. Jika rasa malu telah hilang, maka hilanglah seluruh kebaikan seseorang. Kata Rasulullah :" Malu itu merupakan kebaikan seluruhnya. Jika kamu tidak merasa malu, maka berbuatlah semaumu". (HR. Bukhari)

19. Maksiat Meremehkan Allah. Jika seseorang melakukan maksiat, maka disadari atau tidak, rasa untuk mengagungkan Allah perlahan-lahan lenyap dari hati. Jika perasaan itu masih ada tentu akan mencegahnya dari berbuat maksiat.

20. Maksiat Memalingkan Perhatian Allah. Allah akan membiarkan seseorang terus menerus berbuat maksiat dan berteman dengan syaitan. "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik". (QS. Al Hasyir 19)

21. Maksiat Melenyapkan Nikmat dan Mendatangkan Azab. Allah berfirman : "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh tangan-tanganmus sendiri dan Allah memafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)". (QS Asy Syura:30). Ali ra. berkata:" Tidaklah turun bencana melainkan karena dosa dan tidaklah lenyap bencana melainkan karena tobat".

22. Maksiat Memalingkan Istiqamah. Orang yang hidup di dunia ini bagaikan pedagang. Seorang pedagang pasti akan berusaha untuk menjual barangnya kepada pembeli yang sanggup membayar dengan harga tinggi. Dan Allah lah pembeli dengan harga tertinggi, yaitu surga yang abadi. Jika seseorang menjual dagangannya dengan bayaran dunia yang fana, tentu ia telah tertipu.

Semoga Allah selalu menjaga langkah-langkah kita di dunia ini. Amiin

0 balasan:

Catat Ulasan